Rabu, 09 Desember 2020
WACANA KESEHATAN GIGI UNTUK MENDUKUNG KESEHATAN GIGI MENGENAI KARANG GIGI
Karies Gigi
Karies gigi merupakan sebuah penyakit infeksi yang
merusak struktur gigi, penyakit ini menyebabkan gigi berlubang, menyebabkan
nyeri, gangguan tidur, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya dan
bahkan kematian. Penyebab penyakit tersebut karena konsumsi makanan yang manis
dan lengket, malas atau salah dalam menyikat gigi, kurangnya perhatian
kesehatan gigi dan mulut atau bahkan tidak pernah sama sekali memeriksa
kesehatan gigi (Listiono, 2012 dalam Sari, 2013).
Selasa, 08 Desember 2020
Senin, 12 Oktober 2020
Peran Makanan Terhadap Karies Gigi
Peran makanan dalam menyebabkan karies tergantung dari komponen kriogenik makanan tersebut. Kariogenik makanan ditentukan oleh beberapa hal diantaranya :
1.
Bentuk dan konsistensi makanan
Bentuk
dan konsistensi makanan merupakan faktor potensial penurunan pH. Bentuk makanan
menentukan lamanya makanan berada di dalam mulut sehingga berdampak pada
seberapa lamanya penurunan pH atau aktifitas pembentukan asam. Makanan yang
cair lebih mudah dibersihkan didalam mulut dibandingkan dengan makanan padat
dan bersifat lengket. Konsumsi permen dan lolipop menyebabkan paparan gula
dalam mulut lebih lama (Ramayanti;Idral, 2013).
Konsistensi
juga mempengaruhi lamanya perlekatan makanan dalam mulut. Makanan yang dikunyah
seperti permen karet dan marshmellow walaupun mengandung kadar gula yang tinggi
tetapi dapat menstimulasi saliva dan berpotensi Rendah untuk terjadinya
perlekatan makanan lebih lama dibandingkan makanan dengan konsistensi padat
atau lengket. Makanan yang tinggi serat yang mengandung sedikit karbohidrat
terfermentasi seperti pop corn dan sayuran mentah bersifat kariostatik (tidak
menyebabkan karies) (Ramayanti;Idral, 2013).
2.
Urutan dan frekuensi
Mengonsumsi
makanan selingan Urutan dan kombinasi makanan juga mempengaruhipotensikariesdarisuatumakanan.Pisang,merupakanmakanankariogenik
karena mengandung karbohidrat terfermentasi dan kemampuan yang tinggi untuk
menempel pada gigi dan menyebabkan karies. Namun, apabila pisang dikonsumsi
dengan sereal dan susu akan berpotensi rendah dalam menyebabkan karies karena
susu berbentuk makanan cair yang dapat mengurangi kemampuan perlekatan dari
buah-buhan. Biskuit crackers dikonsumsi bersamaan dengan keju mempunyai daya
kariogenik yang rendah jika dibandingkan dengan mengkonsumsi Tanpa keju.
Kemampuan penetralan asam oleh keju dan susu menyebabkan makanan tersebut
dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan makanan karbohidrat yang
terfermentasi untuk mengurangi potensi kariogenik pada makanan
(Ramayanti;Idral, 2013).
Rabu, 07 Oktober 2020
Kebersihan Gigi dan Mulut
Mulut dikatakan bersih apabila gigi yang yang terdapat
didalamnya terbebas dari plak dan kalkulus. Plak selalu terbentuk pada gigi dan
meluas kesuluruhan permukaan,bila lupa menggosok gigi. Hal ini disebabkan
karena rongga mulut bersifat basah, lembab dan gelap denga kata lain
lingkungan yang menyebabkan kuman
berkembangbiak. Plak bila dibiarkan akan bersifat basa akan mengalami pengapuran, sehingga menjadi kera dan disebut
karang gigi (Nio,1987).
Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan gigi geligi yang
berada di dalam rongga mulut keadaan
bersih dari plak dan kotoran lain yang berada diatas permukan gigi
seperti debris, karang gigi dan sisa makanan. (Setyaningsih,2007).
Kebersihan mulut merupakan gigi yang bebas plak. Kesadaran menjaga
kesehatan mulut sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah
pada gigi dan mulut yang paling tepat lebih baik mencegah daripada mengobati
(Hidayat,2016).
Senin, 05 Oktober 2020
PEMERIKSAAN OHI-S
CARA MENGUKUR KEBERSIHAN MULUT (OHI-S)
1. Pengertian Kebersihan Mulut
- Untuk rahang atas yang diperiksa :
- Untuk rahang bawah yang diperiksa :
No | KRITERIA | NILAI |
1. | Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau pewarnaan ekstrinsik. | 0 |
2. | a. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan. b. Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya. | 1 |
3. | Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi. | 2 |
4. | Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi. | 3 |
No | KRITERIA | NILAI |
1. | Tidak ada karang gigi | 0 |
2. | Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3 permukaan gigi. | 1 |
3. | a. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3 permukaan gigi. b. Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival. | 2 |
4. | a. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 nya atau seluruh permukaan gigi. b. Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh cervikal (A. Continous Band of Subgingival Calculus). | 3 |
Calculus Index = |